1,838 research outputs found

    MENYIKAPI PERUBAHAN IKLIM DENGAN MENERAPKAN MODEL PERTANIAN TEKNO-EKOLOGIS DI KABUPATEN TANAH DATAR

    Get PDF
    Abstrak Perubahan iklim global merupakan suatu keniscayaan yang telah terjadi akibat dari meningkatnya konsentrasi gas rumah kaca di atmosfer sebagai dampak dari meningkatnya jumlah penduduk yang terus melakukan aktivitasnya dalam memenuhi kebutuhan pangan untuk mempertahankan hidupnya. Penelitian ini bertujuan untuk mendeteksi terjadinya perubahan iklim di wilayah Tanah Datar dan bagaimana menyikapi perubahan iklim tersebut. Penelitian dilakukan dengan metode deskriptif kualitatif dengan cara menganalisis data-data iklim dan faktor-faktor yang diduga menyebabkannya. Data yang digunakan adalah data klimatologi hasil observasi dan reanalisis dengan menggunakan beberapa tools pengolahan data seperti CDO dan GrADS dan tools analisis data seperti RclimDex dan Mekensens. Sedangkan untuk menampilkan hasil penelitian digunakan ArcGIS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa berdasarkan beberapa indikator iklim ekstrim dari ETCCDMI, di wilayah Tanah Datar telah terdeteksi  terjadinya iklim ekstrim yang mengarah pada terjadinya perubahan iklim. Pada wilayah yang terdeteksi terjadinya iklim ekstrim juga terjadi penurunan produktivitas komoditas tanaman pangan. Pertanian tekno-ekologis berupaya memadukan kekuatan pertanian ekologis dengan pertanian berteknologi maju, sehingga akan terbentuk model pertanian yang lebih produktif, efisien dan berkualitas dengan resiko yang lebih kecil sekaligus ramah lingkungan untuk menyikapi perubahan iklim yang terdeteksi terjadi di wilayah di Kabupaten Tanah Datar

    Analisis Finansial Teknologi Pemupukan Abu Janjang Sawit sebagai Sumber K pada Padi Sawah

    Full text link
    One of the effort to increase rice production and the farmer income is the USAge of K source that available infield. The assesment of palm oil ash fertilizer as K resource on lowland rice financial analysis was done at PulauJambu Village, West Bangkinang sub district, Kampar regency on dry season 2003 used the farmer land and followsthe farmers as cooperator due to know the financial eligibility of the palm oil ash fertilizer technology on rice farm.This research used Randomized Block Design devided into three treatment and five replications. The agronomicperformance analized by statistical with Irristat version 3.1; the social performance data analyzed by descriptiveanalysis and the economic data analized by the Balanced Revenue (BC ratio), critical Break Event Point and thesensitivity analysis. The result showed that palm oil ash fertilizer give the increasing rice production about 36 percentand 42 percent and the farmer income about 47 percent and 52,29 percent. Base on economic performance the palmoil ash fertilizer performance be able to used with BC ratio more than one and base on sensitivity analyzing theintroduction technology applicable although the input increasing about 50 percent.Key words : financial analysis, fertilizers, ashes wastes, wetland ricey words : financial analisys, fertilizer technology, palm oil ash, K resources, lowland riceSalah satu upaya untuk peningkatan produksi dan pendapatan petani padi di lahan marginal adalah denganpemanfaatan sumber pupuk K yang tersedia di lapangan. Kajian analisis finansial teknologi pemupukan abu janjangsawit sebagai sumber K pada padi sawah yang bertujuan untuk mengetahui kelayakan finansial pemupukan abujanjang sawit sebagai sumber K pada USAhatani padi sawah telah dilaksanakan di Desa Pulau Jambu, KecamatanBangkinang Barat, Kabupaten Kampar pada MK 2003 dengan menggunakan lahan petani dan mengikutsertakanpetani sebagai koperator, disebabkan untuk mengetahui yang memenuhi syarat finansial dari teknologi pupuk abujanjang sawit pada tanaman padi. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok dengan tiga perlakuan danlima kali ulangan. Keragaan agronomi dianalisis secara statistika dengan menggunakan perangkat Irristat, versi 3.1,data sosial dianalisis secara deskriptif, sedangkan data ekonomi dianalisis dengan analisis Imbangan penerimaan (BCratio), titik impas dan analisis sensitivitas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa teknologi pemupukan dengan abujanjang sawit memberikan peningkatan produksi sebesar 36 persen dan 42 persen serta peningkatan pendapatansebesar 47 persen dan 52,29 persen. Berdasarkan keragaan ekonomi teknologi pemupukan abu janjang sawit layakdengan nilai BC ratio lebih besar dari satu dan berdasarkan hasil analisis sensitifitas teknologi introduksi tetap layakditerapkan meskipun terjadi kenaikan harga sarana produksi sampai 50 persen

    Strategi Pengembangan Komoditas Unggulan Sektor Pangan Pada Kawasan Agropolitan Di Kota Pagar Alam

    Get PDF
    Pagar Alam City is one of the areas located in South Sumatra Province, coinciding at the foot of the mountains, so it has superior commodities in the form of coffee and tea producers. In addition, there are other commodities consisting of cultivating vegetables and fruits. This commodity is a source of livelihood for the majority of the population as farmers. Along with the variety of natural products available, it is felt that they have not fully developed optimally, especially vegetables, fruits and of course human resources (HR). In addition, there are still lands that have not been utilized optimally as agropolitan areas. This study aims to develop a strategy for agricultural and plantation commodities and to take advantage of food potentials, existing infrastructure and facilities. The methods used are analytical hierarchy process (AHP) and SWOT analysis. The results showed that the first priority results from fruits, vegetables and plantations 1) Strategies to take advantage of strengths and opportunities, namely improving small and medium enterprises, developing technology, infrastructure, human resources. 2) Strategies to take advantage of weaknesses and opportunities, namely providing venture capital / subsidies to farmers and cooperation between parties. 3) Strategies to take advantage of strengths in facing challenges, namely household product management, institutional formation in the form of cooperatives for business progress, 4) strategies to take advantage of weaknesses and challenges, namely socialization between stakeholders for human resource advancement in order to form creativity and marketing innovation in anticipation of business competition.  Keywords: Superior commodities, Agropolitan, Strategy, AHP, SWO

    Antisipasi dan Strategi Pemenuhan Kebutuhan Teknologi dalam Mendukung Pengkajian di Bptp

    Full text link
    Ready-to-use technologies generated by the Research Agencies are required to support visions andmissions carried out by Assessment Institutes of Agricultural Technology (AIATs). This paper aims to analyzetechnologies required by AIATs and means to meet them. The analyses consist of: (1) assessment planning, (2)basic decision on technologies required, (3) sources of technologies and their availability, (4) procedures andmechanism of technologies provision, and (5) performance and effectiveness of technologies use. The studyshows that: (1) decision on specific location technologies requirement remains persistent problem for AIAT's.Limited skilled human resources lead to unrevealed problems in many regions into the assessment planning, (2)In the AIAT's planning programs, decision on technologies used in the assessment does not rely on availabletechnologies at the Research Agencies. This is due to limited abilities of researchers at the AIATs to access theResearch Agencies' research results, and (3) To attain the Research Agencies' technologies the researchers at theAIATs perform it through personal contacts or publications.Key words: strategy, requirement, technologiesDi dalam mendukung dan memantapkan pelaksanaan visi dan misi Lingkup Balai PengkajianTeknologi Pertanian (BPTP) dibutuhkan kesinambungan ketersediaan komponen teknologi matang dari BalaiPenelitian (Balit) untuk mendukung penelitian dan pengkajian yang dilakukan BPTP. Tulisan ini bertujuan untukmenganalisis kebutuhan teknologi di BPTP dan upaya pemenuhannya. Cakupan dalam analisis meliputi: (1)perencanaan kegiatan pengkajian, (2) dasar penentuan kebutuhan teknologi, (3) sumber perolehan teknologi danketersediaannya, (4) prosedur dan mekanisme pengadaan teknologi, dan (5) kinerja dan efektivitas pemanfaatanteknologi. Hasil studi ini menunjukkan bahwa: (1) penentuan kebutuhan teknologi spesifik lokasi masihmerupakan satu permasalahan tersendiri bagi BPTP. Terbatasnya ketersediaan sumberdaya manusia menurutberbagai bidang keahlian, menyebabkan tidak semua masalah di daerah teraktualisasi dalam perencanaankegiatan pengkajian, (2) dalam perencanaan kegiatan di BPTP, dasar penentuan teknologi yang digunakan dalampengkajian belum sepenuhnya mengacu kepada ketersediaan teknologi di Balit. Hal ini lebih banyak disebabkanoleh keterbatasan kemampuan peneliti BPTP mengakses hasil penelitian di Balit dan (3) Dalam upaya untukmendapatkan teknologi dari Balit, peneliti BPTP lebih banyak melalui kontak pribadi atau melalui mediaperantara (publikasi)

    Dampak Subsidi Harga Pupuk Tsp Dan Urea Terhadap Kontribusi Produksi Jagung Jawa Timur Pada Produksi Jagung Nasional

    Full text link
    Corn is one of the strategic commodities, which has an economic value and a wide opportunity to develop. Because of its role as primary carbohydrate and protein sources after rice, and as a basic material for industry. Recent years, the need toward corn products continually increases, which is in a line with the more increasing population growth and corn consumption. East Java is one of the biggest corn belts in Indonesia. For corn yields, there is a yield discrepancy between corn yield rates produced by farmers and research Institute. One of the causes is the high price of fertilizer. The government policy that is to subsidize the fertilizer price will help corn products produced by the farmers. The goals of this study are to know the development of corn product contribution in East Java toward national corn products, to explore the influence of subsidized prices of TSP and Urea fertilizers to corn products in East Java and to find out the impacts of government policy, to subsidize the fertilizer prices, toward corn product contribution in East Java. This research uses secondary data taken from the year 1985-2006 by using two-stage least square method (2SLS) and trend method. The results of this study indicate that: (1) the development of corn product contribution in East Java toward national corn products tends to decrease; (2) the subsidized price of TSP fertilizer gives a negative influence to corn products while the subsidized price of Urea fertilizer gives a positive influence to corn products; (3) the impact of subsidized price of TSP fertilizer can decline the corn product contribution in East Java while the impact of subsidizes price of Urea fertilizer can increase corn product contribution in East Java.Key Word: ekonometric model, corn , subsidized price

    Analisis Tekno-Ekonomi Industri Tahu: Studi Kasus Kecamatan Konda Kabupaten Konawe Selatan

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tekno ekonomi industrI tahu: studi kasus Kecamatan Konda Kabupaten Konawe Selatan. Kajian tekno-ekonomi memuat tentang pembuatan sebuah keputusan (decision making), Metode analisis tekno ekonomi yaitu:  Net Present Value (NPV), Benefit Cost Ratio (BCR), Internal Rate of Return (IRR), Payback Period (PP) dan Break Even Point (BEP). Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa: (a) NPV 12%/tahun dalam 12%/tahun pada discount faktor 12% yaitu sebesar Rp. 808,039,153 sebesar 1,18 (>1); (b) perhitungan BCR menunjukkan bahwa jika pengeluaran sebesar Rp 2,417,921 akan menghasilkan penerimaan benefit sebesar Rp 808,039,153; (c) IRR sebesar 83% (>1%); dan (d) pengembalian investasi dengan perhitungan PP yaitu selama 1,42 tahun; serta (e) BEP unit/produksi sebasar dengan rata-rata kapasitas produksi Rp 864.000.000, dan BEP harga sebesar Rp kapasitas 4.320.000.000. Berdasarkan lima kriteria metode analisis tekno ekonomi yaitu NPV, BCR, IRR, PP, dan BEP yang menunjukkan usaha pengolahan tahu layak untuk dikembangkan

    Analisis Regulasi Dan Kebijakan Keamanan Hayati Dan Peluang Keberhasilan Adopsi Benih Transgenik Di Indonesia

    Full text link
    Analysis of Regulation and Policy on Biosafety andLikelihood of Transgenic Seeds Adoption in Indonesia.Edwin S. Saragih, Santun R.P. Sitorus, Harianto, andSugiono Moeljopawiro. Since more than 10 years, anumber of works in field of modern biotechnology havebeen programmed in public research institutes anduniversities in Indonesia and few foreign companies haveput efforts in introducing transgenic varieties. This significantdevelopment raises intriguing question as to why there hasnot been any transgenic food crop seed planted by farmersin the country. A status quo was observed in whichregulatory regime on biosafety has been in a situation ofprolonged transitional phase and necessary institutionalframework has not been firmly in place. There weredistinguished lines among stakeholders on benefitawareness, risks perception and worry on multinationalcompanies\u27 control over seed supply. There is a fairexpectation that similar benefits experienced by adoptingcountries could also help increase food production inIndonesia. However, potential contribution of transgenicseeds for the country is still largely unexplored. There arenumbers of potential transgenic seeds namely transgenicrice, soybean, potato, tomato and corn, with the latter wouldshow slightly better likelihood of success once adoptionhappens. Decision making instrument as determinant factorin ensuring safe application and release of transgenic seedshas not yet existed despite the fact that capacity for biosafetyassessment conduct is undoubtedly sufficient. It is importantto note that the new regulation on biosafety (PP No. 21/2005)open opportunities for assessing transgenic product under atransitional clause. Nonetheless, the new regulation has notbeen able securing food safety statement of importedtransgenic products (especially corn and soybean) whichhave been used for domestic consumption

    Kajian Implementasi Program Corporate Social Responsibility (CSR) Oleh Perusahaan Pertambangan (Studi Kasus PT.Antam Tbk)

    Get PDF
    Corporate Sosial Responsibility (CSR) itu sendiri merupakan suatu bentuk tanggung jawab sosial yang harus dilaksanakan oleh sebuah perusahaan terhadap daerah dan masyarakat sekitar perusahaan yang terkena dampak dari aktivitas perusahaan, baik secara langsung maupun tidak langsung Pihak perusahaan dituntut memiliki kepedulian terhadap masyarakat dengan mengedepankan kepentingan jangka panjang dan keberlanjutan daripada kepentingan kepentingan sesaat melalui program CSR. Corporate Social Responsibility (CSR) bukan lagi sekadar kewajiban perusahaan, tetapi menjadi sebuah strategi yang dikembangkan oleh perusahaan. Implementasi CSR yang dilakukan PT Antam Tbk terdiri dari tiga bentuk, yaitu Program Pengembangan Kemasyarakatan, Program Kemitraan dan Program Bina Lingkungan. Semua desa yang ada di sekitar PT Antam Tbk menerima ketiga program tersebut, antara lain berbentuk pembangunan infrastruktur desa, pengembangan pendidikan, perbaikan kesehatan, bantuan modal, dan pelatihan untuk pengembangan usaha.. Selain itu, ada ketiga program yang ditangani oleh PT Antam yang bermuatan pengembangan masyarakat, yaitu : pengembangan program kemitraan (PK), Bina Lingkungan (BL), dan pengembangan masyarakat, disambut positif oleh masyarakat. Masyarakat berharap bantuan ini akan diperbesar dari tahun ke tahun. Diharapkan perusahaan-perusahaan yang melakukan CSR mempertahankan dan meningkatkan kepeduliannya pada lingkungan dan masyarakat agar tercipta lingkungan yang bersih dan masyarakat yang lebih baik, Kedua, upayakan program CSR dapat membangun kemandirian masyarakat dan sustainable (berlanjut) hingga saat PT Antam Tbk  tidak beroperasi kembali di wilayah tersebut dan Ketiga, bagi semua perusahaan untuk tidak menganggap CSR sebagai kegiatan menghambur-hamburkan uang, tapi dijadikan sarana investasi. Kegiatan CSR tersebut harus dirancang dengan baik dan penuh perencanaan, bukan semata-mata hanya untuk menjaga eksistensi sebuah perusahaan, sehingga program dapat tepat sasaran dan masyarakat mendapat manfaat secara penuh dari adanya program-program CSR tersebut.Kata Kunci : CSR, Pemberdayaan Masyarakat, Keberlanjuta

    Manajemen Kelompok Tani Petani Sayuran dalam Mendukung Ketahanan Pangan Kota Banjarbaru

    Full text link
    Banjarbaru Municipality, from a spatial perspective, has a strategic role as a primary node of commodities distribution chain in South Kalimantan Province, because it is located between two main consumption centers, that are: Banjarmasin (the biggest consumption center) and Martapura. Beside as a consumption center, Banjarbaru also plays as an agricultural production center, especially vegetables. The study is purposed to know the management of the vegetable farmer group in order to promote food security in Banjarbaru Municipality. The population in the study was vegetable farmer groups. The samples were selected trough random sampling method. Generally, the management of the vegetable farmer group is in good condition (77.84%), planning (64.66%), organizing (85.89%), actuating (77.13%), and evaluation (65.55%). This shows that farmer group management able to support food security in Banjarbaru. For better management in a vegetable farmer group, it is suggested to increase the capability of planning in yields processing and marketing; and in recording farm activities
    • …
    corecore